Kamis, 18 April 2013

Car Free Day Turunkan Polusi Udara



Hari Bebas Kendaraan Bermotor, atau yang biasa disebut dengan “Car Free Day”, adalah langkah yang tepat dalam upaya mengurangi tingginya angka polusi udara di kota – kota besar di berbagai negara. Pada 22 September adalah hari yang ditentukan sebagai perayaan “Car Free Day International”. Lebih dari 150 negara ikut berpartisipasi dalam kegiatan bersepeda, atau sekedar berjalan kaki di jalan utama, di pusat kota, yang biasanya dipenuhi dengan kendaraan bermotor. Di Indonesia sendiri “Car Free Day” sudah dilaksanakan selama satu dekade, beberapa kota seperti, Jakarta, Solo, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Bogor juga turut berpartisipasi dalam merayakan “Car Free Day” ini.
Kegiatan Car Free Days (CFDs) telah dimulai sejak jaman krisis minyak di tahun 70an di Amerika dan dilaksanakan di beberapa kota Eropa pada awal 90an. Acara Car Free Day Internasional mulai diselenggarakan di kota-kota Eropa pada tahun 1999 yang merupakan proyek percontohan kampanye Uni Eropa “ Kota tanpa Mobil” ("In Town Without My Car"). Kampanye ini terus berlanjut hingga kini dalam bentuk Minggu Mobilitas Eropa (European Mobility Week). Surabaya adalah kota pertama di Indonesia yang menyelenggarakan Car Free Day pada tahun 2000. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kampanye peningkatan kualitas udara kota yang bertema “Segar Surboyoku Rek!”. 

 Kegiatan utama CFD adalah penutupan jalan selama beberapa waktu dari arus lalu lintas kendaraan. Namun demikian, kendaraan angkutan umum masih bisa melintasi jalan tersebut. Untuk memanfaatkan ruang jalan yang ditutup maka dilakukan berbagai kegiatan seperti pertunjukan kesenian, hiburan, permainan anak-anak, olahraga, lomba-lomba, parade sepeda dan kegiatan festival jalanan lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memmberikan suasana yang berbeda pada kota tersebut.
Kegiatan Car Free Day ini berupaya mengurangi pencemaran udara yang telah tercemari oleh asap kendaraan bermotor. Berdasarkan beberapa penelitian oleh kalangan ahli lingkungan, terukur setelah kegiatan Car Free Day bahwa gas polutan turun secara signifikan diantaranya CO berkurang 67%, NO berkurang 80% dan debu berkurang 34%. Kegiatan Car Free Day selain berdampak positif bagi lingkungan ternyata mempunyai tujuan khusus untuk “Memasyarakatkan Olahraga”. Manfaat lainnya dar pelaksanaan car free day adalah dapat memberikan peluang untuk masyarakat melakasanakan kegiatan - kegiatan ekonomi.
CFD telah dilaksanakan di lebih dari 1500 kota di 40 negara melalui penutupan sebuah penggal jalan untuk kemdian mengisinya dengan berbagai kegiatan seperti festival jalanan, basar, parade sepeda dan kegiatan lainnya. Penutupan jalan akan emmberikan kesempatan kepada masyarakat untuk kembali berjalan kaki di jalan-jalan yang biasanya dijejali oleh kendaraan pribadi. Kegiatan ini juga menjadi ajang promosi sarana transportasi alternatif selain kendaraan pribadi dan promosi uapaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas sarana –sarana alternatif tersebut. Sehingga melalui pelaksanaan HBKB akan dapat mengurangi pencemaran udara di lokasi pelaksanaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Sampai saat ini pun kampanye untuk melaksanakan kegiatan Car Free Day, masih tetap berlanjut sebagai upaya menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi polusi udara, khususnya di kota – kota besar di seluruh dunia.


Sumber referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar